Mengenal Teknologi Mesin Turbo Terbaru Honda

Meski terkenal sebagai produsen yang piawai membuat mobil-mobil kencang, namun Honda sejatinya tak punya mobil bensin bermesin turbo. Kalaupun ada, itu hanya ditemukan pada mobil balap mereka seperti Formula 1. Tentu bukan untuk produksi massal.

Tapi hal itu telah berubah. Melalui panji teknologi Earth Dreams, Honda merilis mesin-mesin anyar pada akhir 2013 lalu. Di antara jajaran mesin Earth Dreams, selain diesel dan hybrid pabrikan asal Jepang itu juga memperkenalkan 3 mesin bensin VTEC TURBO.

Insinyur Honda akhirnya luluh dengan daya tarik turbo. Pemampat udara paksa ini terbukti mampu menggandakan output mesin meski dengan kapasitas relatif kecil. Sasarannya jelas, mencapai efisiensi BBM dan meminimalisir emisi sembari tetap meraih tenaga besar. Alias semua yang dicita-citakan Earth Dreams Technology.

Seperti namanya, tak hanya turbo yang disemat pada VTEC TURBO, ada pula teknologi ka­tup variabel VTEC dan suplai bahan bakar injeksi langsung (direct injection).

Unit terkecil, 1.000 cc berkonfigurasi 3 silinder

Totalnya ada 3 mesin bensin Earth Dreams yang menggunakan VTEC TURBO. Pertama adalah unit 4-silinder 2.000 cc, lalu 1.500 cc 4-silin­der dan 1.000 cc 3-silinder. Variasi itu sengaja dibuat demi menyesuaikan karakter pasar global yang beragam.

Belum ada keterangan resmi dari Honda Motor Co., Ltd bahwa akan ditaruh di mobil apa saja mesin-mesin itu. Namun isu kuat berhembus bahwa unit 2.000 cc VTEC TURBO akan hinggap salah satunya di engine bay Civic Type R 2015.

 

Dilengkapi teknologi katup variabel dan injeksi BBM langsung Unit yang berkapasitas 2.000 cc menghasilkan tenaga lebih dari 280 dk

Aneka pilihan untuk berbagai kebutuhan

Mesin-mesin VTEC TURBO Honda terdiri dari 3 pilihan kapasitas, yakni 2.000 cc, 1.500 cc dan 1.000 cc.

2.000 cc 4-silinder direct injection turbo

Dari info yang kami dapat, besaran tenaganya mencapai lebih dari 280 dk. Impresif. Jika benar begitu, maka tak ragu lagi bahwa inilah salah satu mesin 4-silinder dengan tenaga terbesar yang pernah dibuat. Hebatnya, keganasan itu datang dengan keramahan luar biasa karena ia meraih sertifikasi EURO 6 untuk uji emisi.

Civic Type-R disebut-sebut akan menjadi mobil pertama yang menggunakan mesin ini. Pun dengan cakupan pasar terbatas di Eropa saja sebagai awalan.

1.500 cc 4-silinder dan 1.000 cc 3-silinder direct injection turbo

Selain turbo, katup variabel VTEC dan injeksi BBM langsung, fokus Honda pada kedua mesin ini adalah reduksi friksi dan pengurangan momen inersia. Sehingga menghasilkan mesin yang sangat responsif dengan kehematan alamiah ala mesin ber-cc kecil.

Unit 1.500 cc dan 1.000 cc adalah mesin yang cocok untuk mentenagai mobil-mobil kecil hingga medium. Karena secara dimensi, seharusnya mesin-mesin ini sangat fleksibel untuk disematkan di ruang mesin yang terbatas.

Siap Beradu Dengan EcoBoost Ford

Honda tidak sendiri dalam menciptakan mesin berteknologi turbo, katup variabel dan injeksi BBM langsung. Ford sudah lebih dulu memperkenalkan mesin mereka melalui keluarga EcoBoost.

Sang Blue Oval bahkan telah menerapkannya pada mobil massal yakni Ford Fiesta. Kami sudah coba Ford Fiesta 1.0 EcoBoost. Mesin Ford itu mampu mendapatkan tenaga besar namun dengan catatan konsumsi BBM rendah.

Speknya mirip dengan Honda VTEC TURBO yaitu 3-silinder turbo berkapasitas 1.000 cc. Di EcoBoost mesin ini mampu menghasilkan 125 dk. Artinya besar kemungkinan VTEC TURBO 1.000 cc nanti akan melecutkan daya di rentang seperti itu.

Read More

teknologi sarung tangan untuk menyentuh dunia virtual

Dengan semakin matangnya teknologi di device virtual reality mendekati peluncuran versi retailnya, banyak pihak juga bergegas menyiapkan solusi input kontrol intuitif. Sejauh ini baru motion control-lah yang mampu memberikan pengalaman navigasi paling interaktif. Sayangnya hingga sekarang pengguna tidak bisa merasakan seperti apa sentuhan objek di dunia virtual.

Namun mungkin hal tersebut akan berubah jika kampanye crowdfunding Dexmo di Kickstarter sukses. Dexmo menawarkan ide inovatif berkaitan tentang sistem input. Ia adalah sebuah sarung tangan eksoskeleton yang bukan hanya membaca gerakan tangan secara akurat, tapi juga menyajikan sensasi seolah-olah Anda sedang memegang objek nyata.

Tim developer asal Shenzhen, Dexta Robotics, berargumen bahwa efek getaran atau vibrasi padacontroller game atau di perangkat layar sentuh bukanlah haptic feedback sesungguhnya. Haptic sejati memberikan kita respon langsung serta akurat saat berinteraksi – setidaknya ada tekanan dan sedikit gaya dorong. Dan itulah kemampuan utama Dexmo.

Bayangkan ketika mengenakan headset Oculus Rift, Anda tak perlu lagi menggenggam gamepad. Pakai Dexmo dan rasakan virtual reality secara langsung. Bola yang Anda angkat di sana benar-benar terasa seperti benda bulat. Dexmo bisa membaca 11 pergerakan tangan: merentangkan dan melengkungkan jari, hingga gerakan memutar jempol. Melalui sensor IMU miliknya, Dexmo dapat menghasilkan output di poros X, Y dan Z.

Dukungan dan kompatibilitas software sangat penting bagi Dexmo. Oleh karena itu, Dexta Robotics telah menyiapkan SDK untuk Perception Neuron, Razer Hydra, sistem STEM hingga Kinect dan X-immerse. Ada dua tipe Dexmo, Classic dan F2. Kemampuan force feedback baru tersedia pada model terakhir itu.

Cara kerjanya? Ketika perangkat membaca benturan (baik via program maupun sensor), ia akan mengaktifkan actuator, mengerem gerakan engsel kemudian mengunci eksoskeleton; mencegah jari Anda bergerak lebih jauh ke dalam, menciptakan sensasi layaknya memegang benda nyata.

Tak cuma virtual reality, ada banyak kemungkinan terbuka berkat kehadiran Dexmo. Ia bisa dijadikan sistem input alat musik digital, mengontrol mainan, menjadi alternatif penterjemah bahasa isyarat, input seni rupa interaktif, mengendalikan robot industri hingga robot taktis penjinak bom.

Jika tertarik, ada kabar baik untuk Anda. Versi Development Kit Dexmo Classic dijajakan di harga yang relatif terjangkau, mulai US$ 75 di website Kickstarter. Namun untuk dukungan fitur feedback haptic, Anda harus mengeluarkan uang sebesar US$ 180.

Read More

mesin cuci tanpa air yang elegan

Kesulitan mencuci karena persediaan air menipis? Atau butuh alat mencuci berdesain menarik yang tidak membutuhkan Air? Sepertinya alat ini akan menjadi pilihan yang tepat bagi Anda yang mengalami keadaan seperti disebutkan tadi. Perkenalkan Swash, mesin cuci pakaian tanpa air yang elegan dan memiliki kecepatan cuci cukup cepat.

Swash diklaim mampu mencuci pakaian hanya dalam waktu 10 menit saja. Swash menggunakan konsep mencuci tanpa menggunakan air, atau biasa dikenal dengan istilah dry cleaning. 

Swash juga menyediakan Wash Pods sebagai cairan untuk disemprotkan ke pakaian selama proses mencuci berlangsung. Cairan ini dapat menghilangkan kerutan dan bau pakaian. Jadi pakaian bisa rapi dan wangi tanpa perlu disetrika.

Swash tersedia dalam 2 warna, hitam dan silver. Desainnya cukup keren, ukurangnya juga tidak terlalu besar sehingga bisa ditaruh di kamar. Swash dibanderol dengan harga US$499 atau sekitar Rp 6 juta (kurs oktober 2014). Desain yang dihadirkan cocok pula dengan interior modern yang kini sedang tren. Tidak hanya fungsional tetapi desain yang keren juga menyenangkan untuk dilihat.

Menarik sekali, bisa menghemat air dan tenaga jika dibandingkan dengan mencuci manual dan menyetrika. Dan tentunya bisa lebih hemat biaya dan waktu jika dibandingkan dengan dry cleaning dilaundry biasa.

Sayangnya satu alat Swash hanyak cukup untuk mencuci satu pakaian saja. Kalau bisa lebih banyak, akan lebih menghemat waktu lagi ya.

Read More

Ini Dia, layang-layang pembangkit listrik dari google

Sering kita anggap sebagai mainan rekreasi, di zaman China kuno ternyata layang-layang sudah dimanfaatkan untuk mengukur jarak, berkomunikasi, mengukur angin, hingga menerbangkan orang. Google juga sedang mengembangkan fungsi baru layangan. Didukung teknologi revolusioner, Google perkenalkan layang-layang pembangkit listrik ramah lingkungan.

Di tahun 2006, seorang inventor bernama Saul Griffith dan rekan-rekannya mendirikan Makani Power, sebuah perusahaan yang fokus pada pengembangan turbin angin. Setelah mendapatkan dana karena menjadi penggagas program non-profit Google Renewable Energy Cheaper Than Coal (RE<C), sang raksasa Kalifornia itu akhirnya memutuskan untuk mengakuisisi Makani Power. Dan akhirnya, diperkenalkanlah Makani ‘energy kite‘.

Layaknya layang-layang biasa, Makani terbang hanya dengan bantuan angin. Ia memang tampak seperti pesawat terbang pengintai nirawak, bahkan Anda mungkin bisa melihat terdapat rangkaian mesin di sana. Tapi perangkat keras tersebut tidak diusung untuk membuatnya terbang. Sebaliknya, ia memiliki sistem turbin untuk mengubah angin menjadi listrik.

Lalu berbeda dari sistem kincir angin biasa, Google dan Makani berupaya agar turbin terbang mereka bisa dibuat dengan harga yang murah. Selain itu pembuatan layangan Makani membutuhkan lebih sedikit material – hemat sekitar 90 persen, serta mampu ‘menangkap’ angin lebih konsisten di jarak lebih tinggi. Ia dirancang agar terbang di ketinggian 140 hingga 310 meter dari permukaan tanah.

Struktur Makani energy kite terbuat dari serat karbon dipadu bahan composite pada sayap, juga menyimpan konduktor aluminium, dan delapan buah motor DC brushless. Ia terbang dalam pola lingkaran dengan kabel terikat ke bagian pasak sekaligus stasiun. Angin yang bergerak di baling-baling membuatnya tetap berputar, mentenagai generator, kemudian menghasilkan listrik.

Layang-layang pembangkit listrik tersebut tersambung dan mencantel ke Ground Station saat tak dibutuhkan atau sedang ada cuaca buruk. Hebatnya, Makani tak sekedar terbang secara manual. Pola terbang melingkar dipandu oleh komputer layaknya pesawat sungguhan. Ia berputar dalam radius 145 meter, menghasilkan energi 600 kilowatt.

Dari penjelasan Google, turbin angin biasa memerlukan banyak biaya demi menciptakan infrastruktur pendukungnya, serta hanya bisa dimanfaatkan di 15 persen wilayah di bumi dimana angin bertiup kencang. Sedangkan Makani energy kite mampu maksimalkan konversi angin menjadi listrik, di jangkauan wilayah dua kali lipat lebih luas. Dan dibanding yang lain, ia dapat menghasilkan tenaga 50 persen lebih banyak.

Read More

Senjata berteknologi laser yang mampu musnahkan drone

Bagi militer AS, senjata laser bukanlah merupakan teknologi khayalan,  setelah melewati berbagai riset, kini militer AS telah memiliki senjata laser canggih yang dapat menghancurkan drone ataupun rudal - rudal musuh.

Dalam pengujian terakhir, sebuah senjata laser 10-kilowatt yang dikembangkan oleh Boeing untuk Angkatan Darat AS, telah menembak jatuh lebih dari 150 drone, roket dan target yang menjadi sasaran. Menurut pejabat Boeing. Senjata ini dikenal sebagai High Energy Laser Mobile Demonstrator(HEL MD), senjata ini menggunakan energi sinar (laser) yang diarahkan ke target musuh danmenghancurkan target di udara.

Untuk menghancurkan sebuah mortir yang ditembakkan musuh, laser menembakkan sinar dengan ukuran  kurang dari satu inci (2,5 cm). Menurut Barry Crow, seorang insinyur Boeing yang bekerjapada proyek HEL MD. Senjata laser ini dapat menghancurkan target dengan jarak bermil - mil jauhnya.

 

Menurut Boeing, senjata laser ini dapat dipasang di atas kendaraan lapis baja. Dan rencananya,senjata laser ini digunakan untuk melindungi pasukan di darat dari serangan rudal musuh, mortir dan proyektil lainnya. Serta ditempatkan secara strategis, agar bisa mempertahankan seluruhpasukan batalion dari tembakan artileri yang dilakukan musuh.

Sebelum menembak ke target, laser ini harus mencari dan melacak target secara manual. Operatordi dalam kendaraan membantu melacak target menggunakan kontroler seperti pada video game.

Setelah target ditentukan, target tersebut dapat dihancurkan dalam hitungan detik, dan kemudian senjata ini dapat menembak target lainnya dengan cepat..

Para insinyur Boeing tidak hanya puas dengan kecepatan dan presisi pada senjata ini; mereka juga menyukai harganya yang relatif tidak terlalu mahal. Biaya yang dikeluarkan terkait pengoperasianlaser ini hanya biaya untuk menjalankan peralatan listrik onboard dan harga bahan bakar dieseluntuk menggerakkan kendaraan lapis baja, menurut Boeing.

"Tidak hanya berteknologi tinggi, tetapi senjata ini juga sangat hemat biaya," kata Blount. "Dan sangat sulit menciptakan senjata berteknologi tinggi dengan biaya yang hemat sesuai kemampuan keuangan negara."

Read More